Jumat, 24 Juni 2011

Waspadai Logam Berat, Polusi Air yang Berbahaya Bagi Tubuh



Air sering tercemar oleh komponen anorganik, diantaranya berbagai logam berat yang berbahaya. Beberapa logam berat kerap kali diproduksi secara rutin oleh keperluan industri. Industri-industri logam berat seharusnya mendapat pengawasan ketat sehingga tidak membahayakan bagi pekerja-pekerjanya atau pun lingkungan di sekitarnya.  Logam-logam berat yang berbahaya dan mencemari lingkungan, terutama adalah: merkuri (Hg), trimbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), chromium (Cr) dan Nikel (Ni).  Logam-logam tersebut diketahui dapat mengumpul di dalam tubuh suatu organisme , dan tetap tinggal dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama sebagai racun yang terakumulasi.

       Merkuri merupakan elemen alami, oleh karena itu sering mencemari lingkungan. Kebanyakan merkuri yang ditemukan di alam terdapat dalam gabungan dengan elemen lainnya dan jarang ditemukan dalam bentuk elemen terpisah. Komponen merkuri banyak tersebar di karang-karang, tanah, udara, air dan organisme hidup melalui proses fisik, kimia, dan biologi yang kompleks.

Penggunaan merkuri di dalam industri-industri sering menyebabkan pencemaran di lingkungan perairan. Merkuri yang terbuang ke suangai, pantai, atau badan air di sekitar industri-industri tersebut kemudian dapat mengkontaminasi ikan-ikan mahkluk air lainnya termasuk ganggang dan tanaman air. Selanjutnya ikan-ikan kecil dan mahkluk air lainnya mungkin akan dimakan oleh ikan-ikan atau hewan air lainnya yang lebih besar atau masuk ke dalam tubuh melalui insang. Ikan atau pun air lainnya (misalnya kerang) kemudian dikonsumsi manusia, sehingga manusia dapat mengumpulkan merkuri di dalam tubuhnya.

Berdasarkan hasil penelitian, pengumpulan merkuri tertinggi terdapat di dalam darah, kemudian di dalam ginjal, hati, otak, dan yang terendah dalam otot. Jika terakumulasi dalam tubuh manusia, merkuri dapat mengganggu pertumbuhan otak manusia. Merkuri anorganik mempunyai tendensi untuk terkumpul di dalam tenunan hati dan ginjal. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan tenunan tersebut, tapi pembuangan ke luar tubuh juga lebih cepat melalui system urine.  Uap logam merkuri mempunyai kapasitas tinggi untuk terdifusi melalui paru-paru ke dalam darah, kemudian ke otak, dimana dapat terjadi kerusakan system syaraf pusat. Biasanya merkuri organik, dalam bentuk komponen tidak tinggal dalam tubuh dalam waktu cukup lama sehingga tidak terkumpul dalam jumlah yang membahayakan.Polusi timbal (Pb) dapat terjadi di udara, air maupun tanah. Ketika timbal di air tertelan tubuh manusia, tidak semua timbal akan tertinggal di dalam tubuh. Kira-kira 5 sampai 10% dari jumlah yang tertelan akan diabsorbsi melalui saluran pencernaan. Daya racun Pb di dalam tubuh diantaranya disebabkan penghambatan enzim oleh ion-ion Pb2+. Enzim yang diduga dihambat adalah yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin. Penghambatan tersebut disebabkan terbentuknya ikatan yang kuat (ikatan kovalen) antara Pb2+ dengan grup sulfur yang terdapat dalam asam-asam amino (misalnya cistein) dari enzim tersebut.
Pb yang tertinggal di dalam tubuh melalui makanan atau pun minuman akan mengumpul terutama di dalam skeleton (90-95%). Tulang berfungsi sebagai tempat pengumpul Pb karena sifat-sifat ion Pb2+ sama dengan Ca2+. yang mengumpul dalam skeleton kemungkinan dapat diremobilisasi ke bagian-bagian tubuh lainnya setelah absorbsi awal. Hal ini dapat terjadi misalnya selama pengobatan dengan kortison pada saat demam, atau karena umur yang sudah tua. Umur setengah Pb secara biologi di dalam tubuh manusia diperkirakan sekitar 2-3 tahun. Jumlah PB minimal di dalam darah yang dapat mengakibatkan gejala keracunan biasanya berkisar antara 60 sampai 100 mikrogram per 100 ml darah untuk orang dewasa.
Di Eropa pernah terjadi keracunan Pb beberapa tahun yang lalu yang disebabkan oleh pipa-pipa air yang dibuat dari Pb. Namun saat ini pipa-pipa air kebanyakan terbuat dari besi. Kesadahan air alami yang mengandung ion-ion karbonat (CO3-) dan sulfat (SO4-) bereaksi dengan PB membentuk lapisan pelindung yang tidak larut air yaitu PbCO3 dan PbSO4. Pencemaran Pb juga pernah dilaporkan terjadi dalam industri minuman beralkohol (wiski) yang diproduksi sebagai industri rumah, dan di dalam minuman yang diismpan di dalam wadah keramik yang dilapisi glaze.
Pada tahun 1969, dilaporkan bahwa 30% dari contoh-contoh wiski yang diproduksi sebagai industri rumah yang tidak legal di Atlanta mengandung Pb lebih dari 1 mg per liter, yaitu 20 kali melebihi batas Pb dalam air yang ditetapkan oleh Public Helath Service. Minuman-minuman berasam tinggi seperti sari buah apel dan jeruk dapat melarutkan glaze dan membebaskan Pb ke dalam minuman jika formulasi CO3- yang digunakan tidak tepat. Pada tahun 1970, dilaporkan bahwa seorang anak laki-laki di Montreal, Kanada, meninggal karena meminum sari buah yang terbuat dari tanah liat. Kemudian dianalisa, bahwa botol yang dilapisi glaze tersebut selama 3 jam mengandung 57mg Pb/l, sedangkan setelah 3 hari kandungan Pb mencapai 1300 mg Pb/l.
Logam berat lainnya yang berbahaya bagi tubuh adalah Arsenik (As), Kadmium (Cd), Chromium (Cr), Nikel (Ni). Tubuh kita memang membutuhkan logam dalam batas-batas tertentu. Namun jika kadar logam tertentu berlebihan dapat membahayakan tubuh. Jadi, kenali dari mana asal air yang Anda minum. Kemudian, cicipi sedikit air minum Anda jika berada di dekat lokasi yang potensial terpolusi. Kemudian, jika rasanya memang tidak berbeda dengan air yang biasa Anda minum, ya dihabiskan saja air putih tsb :). By. Rahma Widhiasari

Sumber: Fardias, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Penerbit Kanisius. Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar